Filsafat seni

 


Nama: Hilman Dzikri

NPM: 202246501111
Kelas: R3i
Dosen Penempuh: Dr. Sn. Angga Kusumo Dawami M. Sn.


  Analisis Tiga Karya Menggunakan Teori Mimesis dan Signifikan Form


1. Tuyi Lope

  

Foto ini menceritakan seorang anak yang menginginkan rasa kebebasan di masa kanak nya, namun yang terjadi dalam hidup nya begitu banyak masalah atau ujian yang terdapat di masa kanak nya. foto ini mengajarkan agar bersyukur karena inner peace di masa kanak.

Teori Mimesis.

Jika di analisis menggunakan Teori Mimesis versi Aristoteles yang meyakini pendapatnya tentang sebuah karya yang menggambarkan kenyataan, melainkan menciptakan sesuatu yang baru. Bergantung pula pada kreatifan oraang yang membuatnya. Meski begitu karya ini tidak dapat di sebut imitasi sepenuhnya di karenakan seorang anak yang lelah dengan masa kecil nya yang sangat berat.


2. Undercurrents. 
 



Pada karya lukisan ini yang di gambarkan, sang pelukis menggambarkan dua wajah manusia.

Teori Mimesis.

Lukisan ini telah berhasil membuat kenyataan, Dengan Teori Mimesis menurut Aristoteles karya lukisan ini dapat disebut sebagai karya seniman karna telah membuat dan menciptakan sebuah kehidupan yang nyata dalam lukisan ini. Berbeda dengan teori mimesis versi plato yang menjelaskan bahwa suatu karya seni bisa disebut seni jika karya tersebut sangat memiliki kemiripan yang sangat jelas dengan aslinya atau keadaan sebenarnya (imitasi). Maka gambar ini tidak bisa disebut seni oleh plato. walaupun di gambar sangat jelas dengan manusia yang memiliki dua gender perempuan dan laki-laki

Teori Significant Form.

dapat terlihat lukisan ini memiliki dua wajah orang yang memiliki perbedaan yang di beri warna latar belakang yang berbeda, terdapat wajah perempuan yang diberi latar belakang warna hijau yang biasa nya orang melihat warna hijau identik dengan warna yang segar. dan ada wajah laki-laki yang di latar belakangi berwarna merah yang memiliki warna dengan sifat yang amat berani kuat.



3. Flute boy In my Mind






Pada karya ini imajinasi yang dibuat sang seniman membuat kita tanpa berfikir panjang dengan apa yang dimaksud dengan sang pelukis. Terdapat seorang anak kecil yang sedang duduk sambil bermain alat musik  di dalam kepala orang dewasa.


Teori Mimesis

seniman ini membuat dengan Digital. Dengan teori mimesis versi Aristoteles karya ini bisa dikatakan sebagai seni karena seniman ini telah membuat atau menciptakan kembali kenyataan dengan hasil imajinasinya sendiri yang dapat mewakili rasa tersebut. Berbeda dengan mimesis versi plato yang menjelaskan bahwa suatu karya seni bisa disebut seni jika karya tersebut sangat memiliki kemiripan yang sangat jelas dengan aslinya atau keadaan sebenarnya (imitasi). Maka gambar ini tidak bisa  disebut seni oleh plato. Dengan adanya anak kecil bermain musik di dalam kepala orang dewasa.


Teori Significant From 


Karya ini terdapat sebuah anak kecil duduk manis di dalam kepala orang dewasa. jika kamu dapat rasakan seorang dewasa yang memiliki kenangan indah nya di saat masa kecil nya yang masih ada sampai dia tumbuh sebagai orang dewasa, dengan tubuh dewasa namun yang masih kita rasakan masih menjadi anak kecil yang suka bernyanyi.



























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Seni

5 pertanyaan mendasar berkaitan dengan seni yang ada